Saturday, April 9, 2011

Ocehan menjelang Malam


Hari ini, sang permaisuri sibuk dengan kegiatan seminar dia di Hotel Pacific. Dari jam 8 sampai sekarang sudah jam 3 sore pun masih belum ada kabar kapan akan selesainya. Sambil mendengarkan lagu Alejandro dari Lady Gaga dan Hui Jia nya Shun Zi, menikmati ketentraman di kantor sekolah. Tanpa gangguan deringan handphone maupun orang-orang yang gak jelas. Memikirkan strategi promosi yang paling tepat untuk memajukan bisnis sekolah. Persaingan bisnis pendidikan sangat ketat. Semua orang terutama pengusaha, asal punya modal selalu tertarik untuk merintis 2 bisnis di Batam. Satunya bisnis perbankan, dan satunya lagi, sekolah. Apakah suatu hari, karena sekolah-sekolah semua terlalu money and business oriented, akan kehilangan kualitas dan tujuannya untuk memberikan pendidikan yang bagus dan terjangkau untuk generasi masa depan. Perang harga dan perang discount. Bukan perang kualitas. Bad competition. Apakah anak-anak dan orang tua murid bisa mendapatkan keuntungan dari perang harga ini? Makin lama makin mirip perang harga bisnis seluler. Menawarkan harga murah, tapi dengan tanda asteriks (*) yang ditulis dibawahnya, syarat dan ketentuan berlaku. Bohong belaka.

Kembali ke bisnis EO yan ditawarkan oleh mall. Ternyata dari 2 planning yang direncanakan, yang memungkinkan untuk dijalankan untuk saat ini hanya satu. Padahal yang dipending merupakan planning yang membuatku sangat tertarik. Membuat suatu kawasan shopping yang dibuka sampai agak malam dan one stop. Kata direksi mall, pending dulu...liat lagi nanti. Strategi pantang menyerah aku adalah dengan tetap membuat proposal yang rapi dan menarik, dan tunjukkan ke direksi nya. Kalau masih tidak tertarik, pindah lokasi saja.
Tapi plainning yang akan dijalankan juga merupakan planning yang lumayan menghasilkan. untuk skala atrium yang tidak begitu besar ukurannya, profit marginnya tidak begitu tinggi. Harus segera bersemangat untuk memulai langkah pertama. Gak besar, tapi menjanjikan untuk kedepannya. Prediksi penghasilan untuk 1 bulan acara cuman beberapa puluh juta, itupun kalau semua slot yang tersedia laku keras. Kalau tidak, ya gak rugi-rugi amat lah. Cukup untuk menutupi sedikit post pengeluaran untuk beberapa bulan kedepan.

Kemarin, aku diserang oleh rasa bete yang amat sangat. Merasa tiba-tiba tidak bersemangat. Mudah-mudahan, bukan penyakit yang akan menetap untuk waktu yang lama. Karena pembawaan yang sering merasa bosan, kerap kali harus mencari kegiatan yang berbeda-beda tiap bulan. Sampai sekarang, belum ada satupun kegiatan yang bisa membuatku selalu excited, kecuali bernyanyi untuk orang banyak, terutama bagi mereka yang mengapresiasi suaraku. Segera hilanglah perasaan yang tidak berguna!!!!

Mulai khawatir dengan planning keuangan adik-adik. Selalu keluar tanpa ada yang masuk. Segede apapun gudang beras, kalau keluar terus tanpa di stock balik, suatu hari akan kandas juga. Mesti segera cari penghasilan lain untuk menutupinya. Yang besar, rutin, dan pengawasan yang fleksibel.

Ada satu hal lagi yang mengganggu pikiranku. Bisnis kerjasama untuk mensupply tenaga kerja untuk kapal yang notabene nya menjanjikan pembagian hasil 50-50, ternyata tidak dipenuhi. Mereka memasukkan crew sendiri, dan dengan tanpa penjelasan, bagian yang seharusnya milikku seakan-akan tidak perlu diperhitungkan. Mulai berpikir untuk menjalankan usaha ini sendiri. Apalagi seluk beluk usahanya sudah dalam genggamanku. Yang paling penting buat saat ini adalah mencari rekanan yang sebanyak-banyaknya dari mancanegara. Bisnis yang sangat tidak boleh dilepas. Good income, good experience and it's fun to get to travel around the world with all expenses covered.

Sekarang masih duduk didepan PC, sambil tertawa dengan isi koran hari ini.
Judulnya, "Tonton Video Porno saat Sidang DPR, Arifinto Mendadak Jadi Artis..."
Arifinto kedapetan oleh kamera wartawan sendang menonton video porno dengan ipad nya saat sidang. Pengakuannya, terima email dari pengirim tidak jelas, dan ada link dan dibuka dia. Eehhh....ternyata terjebak. Hahah....Sungguh konyol, wakil rakyat tapi kalau akhlak nya demikian, siapa yang mau diwakilinya. Nenek aku saja keberatan. Negara membayar dengan penghasilan dari pajak rakyat untuk gaji-gaji wakil rakyat yang bisanya hanya menyusahkan negara. Habisin APBN saja. Anggota dewan yang nonton film porno saat sidang lah, peraturan-peraturan yang kekanak-kanakkan lah. Belum lagi yang ngotot bangun gedung baru.

Gedung baru padahal yang lama juga masih layak dan bagus? Itulah wakil kita, yang kita coblos untuk mewakilkan dan menyampaikan betapa melaratnya rakyat kita, dan betapa buruknya taraf pendidikan dan anak-anak jalanan yang masih belum merasakan duduk dibangku sekolah. Mereka malah menghamburkan uang negara.

Rp. 1.380.000.000.000. Dibaca Satu Triliun Tiga Ratus Delapan Puluh Milyar Rupiah. Bacanya saja sudah bikin lidah terbelit. Itulah anggaran untuk membangun gedung baru DPR. Untuk apa??? supaya dapat ruangan private buat nonton film porno dengan bebas? Mau tahu apa saja yang direncanakan sebagai fasilitas gedung?
- Kolam Renang
- Spa
- Pusat Kebugaran
- Fasilitas Rekreasi

Gedung DPR atau hotel bintang 6???
Biang kerok yang ngotot pembangunan itu tidak ditunda walaupun oleh Presiden SBY sekalipun adalah Marzuki Alie. Cita-cita sejak kecil, pengen punya hotel sendiri.

Alangkah lucunya negeri ini...

Sudah cukup banyak ocehanku. Saatnya kembali bekerja...

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates