Monday, July 16, 2012

Apa yang mau gue tulis

Tidak terasa sudah hampir 1 tahun lamanya saya tidak lagi menulis di blog ini. Belakangan ini, hanya blog batamfish yang sekarang lagi giat saya update. BatamFISH, blog milik saya tentang pancing memancing ikan di Batam. Blog eksperimental saya untuk pemahaman dalam blogging, page ranking, dan antusiasme masyarakat Batam dan Singapore tentang pancing. Kesibukan-kesibukan dalam mengejar impian dan menunaikan tugas dan kewajiban sebagai ayah, suami, anak dan maupun teman selalu saya nikmati setiap detik dan menitnya. Ikhlas menjalani, tanpa pasrah. Beberapa waktu belakangan ini, banyak sekali hal yang terjadi, baik yang menyenangkan maupun yang nggak. Beberapa hal yang tidak menyenangkan di antaranya adalah melihat tidak profesionalnya suatu pub yang sering saya kunjungi. Mengapa suatu pub yang seharusnya profesional dalam melayani, mengingat besarnya modal yang ditanamkan di dalamnya untuk mendirikan bisnis tersebut, malah menggunakan staf yang sangat-sangat tidak kompeten untuk pengelolaan. Kalau boleh saya mendeskripsikan level staf-staf inti disana, akan saya kategorikan dalam level "penjaga" kedai kopi. Gimana tidak saya kategorikan begitu? Dimana lagi biasa Anda temui seorang manajer pub yang ngantornya pake sandal jepit dan tidur-tiduran di sofa untuk tamu? Yang bikin saya kesal sampai klimaks adalah mengingat bahwa saya adalah salah satu tamu yang paling regular disana, minimal berikanlah ResPect sebagaimana mestinya, bukannya malah menghentikan lagu ketika saya masih ingin bernyanyi. Dan malah mengajak untuk berantem. Sangat tidak masuk akal. Karena emosi, saya memaki bahwa apabila pengelolaannya tetap begini, saya jamin gak lama akan bangkrut. Dan tertata, memang tutup setelah 3 bulan sejak kejadian tersebut. Hal yang menyenangkan adalah karena kredit bank yang lumayan gede angkanya telah selesai saya lunasi. Meskipun ada beberapa asset saya yang mesti saya korbankan. Tapi, barang tetaplah barang, hidup lebih penting. Sekarang, hidup terasa lebih ringan tanpa beban utang yang melilit. Dulu, uang yang didapat mesti diperhatikan pengeluarannya karena porsi untuk bank lumayan besar, sampai mesti menekan keinginan untuk memiliki barang yang sangat diidam-idamkan padahal harganya tidak seberapa. Sekarang, semua penghasilan biasa saya tabung dan planning kan untuk pribadi dan keluarga,tanpa harus khawatir lagi. Saat ini, ada satu pub yang suka saya kunjungi. Namanya Our Bar, kalau di terjemahkan, artinya bar milik kita. Memang sangat cocok sekali dengan namanya, karena pemiliknya, si Anto, selalu senantiasa membuat para pengunjung merasa seperti ikut memiliki bar tersebut. Awalnya, Our Bar adalah bar yang sangat membosankan untuk standart saya, karena hobi saya yang memang suka bernyanyi dan dengan audience yang banyak tentunya, tidak dapat tersalurkan disana. Karena bar tersebut memang tidak menyediakan fasilitas untuk ber-karaoke ria. Tapi lambat laun, tempat tersebut memberikan kedekatan, perasaan seperti family, atau kerennya disebut perasaan homey, membuat saya makin betah disana. Keinginan saya untuk memiliki bar milik sendiri sekarang makin lama makin mengecil, karena memiliki belum tentu bisa menikmati. Mendingan seperti sekarang ini, ingin minum, ke Our Bar saja, mengapa mesti buka bar sendiri yang ujung-ujungnya malah jadi saingan teman sendiri. What i learnt now is Meeting new friends, making changes, learning new things, and opening up a new opportunity to grow...banyak teman, belum tentu semuanya baik, tetapi memiliki teman akan sangat membantu daripada memiliki banyak musuh.

Template by:

Free Blog Templates